Di Balik Kegelapan

Penulis : Iklas Syahputra

Dahulu kala ada sebuah kerajaan besar yang bernama kerajaan Asgard. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Fasgard II. Raja Fasgard ini sudah lama memimpin kerajaannya. Raja tersebut memutuskan untuk mencari pewaris tahta kerajaan yang baru. Padahal sang raja mempunyai tiga orang anak yang gagah dan hebat dalam mengurus kerajaannya. Anaknya adalah pangeran Afgas, Argas, dan Argus. Tetapi raja tidak begitu yakin siapa yang lebih cocok untuk mewarisinya. Hingga suatu malam raja bermimpi bertemu seorang yang begitu tua renta dan berbaju khas kerajaan.

Sepuluh detik mereka saling tatap-tatapan hingga sang raja yang lebih dahulu memulai pembicaraan.”Siapakah engkau tuan?” kata Raja Fasgard II kepada orang tua renta tersebut.”Aku adalah raja pertama kerajaan Asgard” kata orang tua tersebut. Sontak raja Fasgard II pun terkejut seraya berkata “Aku sungguh minta maaf leluhur” kata raja Fasgard II.”Tidak masalah Fasgard, aku tahu kau sedang memikirkan tahta kerajaan Asgard yang baru “ kata raja pertama kerajaan Asgard.”Ini, ambillah surat ini dan bacalah” ucapnya lagi dengan nada berwibawa. Raja Fasgard pun mengambilnya dan membacanya dengan hati yang gugup dan suara gemetar. Ternyata isi surat itu adalah Raja Fasgard harus memerintahkan anaknya yaitu pangeran Afgas, Argas, dan Argus untuk berpetualang di dunia kegelapan. Di sana mereka akan berhadapan dengan tiga mahkluk yang sangat menyeramkan dan sangat kuat. Setelah membaca isi surat tersebut sang raja pun bangun dan terkejut dengan mimpi yang baru saja ia alami.

Pada pagi harinya ia memanggil putranya untuk berkumpul di Istana Mega Plation. Para pangeran tersebut pun datang dan langsung memberi hormat kepada sang raja. Setelah memberi hormat mereka pun menanyakan perihal sang raja sehingga mengumpulkan mereka di istana.

“Wahai Ayah, apa perihal sehingga menyuruh kami untuk datang kesini?“ kata pangeran Afgas kepada ayahnya. Raja Fasgard II dua pun menjawabnya.”Wahai anakku tak terasa engkau telah dewasa dan menjadi orang yang hebat. Sedangkan aku lihat lah! Sudah tua dan telah lama memimpin kerajaan ini. oleh karena itu, aku akan mencari pewaris tahta yang baru.” Sontak orang yang ada di istana pun terkejut dan terheran-heran dengan perkataan Raja Fasgard II. ”Dan salah satu di antara kalian bertiga akan mewarisinya. tapi sebelum itu kalian bertiga harus menjalankan tugas dan misi dari ku yaitu kalian bertiga harus berpetualang ke dunia kegelapan. Sesampainya di sana kalian harus bertarung dengan tiga mahkluk yang besar dan buas. Dan barang siapa dari kalian bertiga bisa menyelesaikannya dan pulang lebih dahulu ke kerajaan Asgard maka ia akan menjadi pewaris sah kerajaan Asgard”.

Keesokan paginya pangeran Afgas, Argas, dan Argus pun berangat ke dunia kegelapan. Mereka menaiki gunung melewati lembah yang curam hingga mereka sampai di sebuah hutan yang lebat dan terlihat sangat menyeramkan. ”Ayo kita mulai petualangan kita Argas, Argus” ucap Afgas kepada adik-adik nya. mereka pun mulai menjelajahi petualangan ke dunia kegelapan. Sepuluh menit mereka menelusuri gua hingga mereka menemukan ada yang aneh dengan Suasana gua. Mereka mulai mencium bau yang tidak sedap dan suara yang aneh hingga ada mahkluk yang sangat besar bermata satu tepat di belakang mereka bertiga. Mereka pun terkejut dan mengeluarkan pedang mereka.”Berhati-hatilah dalam bertarung Argas, Argus“ kata Afgas. ”Baiklah kakak kami akan berhati-hati dalam menghadapi monster yang jelek ini” ucap Argas dengan nada sombong dan sangat percaya diri. setelah Argas mengejek monster itu, tiba-tiba raksasa itu pun langsung menyerang mereka dengan memukulkan gadanya yang besar tepat di hadapan mereka bertiga. “Awas Argas!!!” kata Afgas kepada Argas . Tapi dengan hebatnya Argas menghindar dan langsung berlari ke arah raksasa tersebut dan menghunuskan pedangnya ke tangan si raksasa. Tapi si raksasa tidak merasakan sakit dan si raksasa bermata satu itu pun langsung kembali menyerang dengan membuang pangeran Argas dengan sangat keras. Pangeran Argas pun meninggal  dan menimbulkan luka yang sangat banyak di daerah muka. Melihat pangeran Argas meninggal, pangeran Afgas pun marah dan langsung berlari ke arah si raksasa dan melompati raksasa. Dari kejauhan pangeran Afgas berbicara kepeda pangeran Argus. ”Adikku Argus alihkanlah perhatiannya agar aku bisa menghabisinya.” Argus pun mengngangguk dan langsung mengalihkan perhatian si raksasa. ”Bagus sekali Argas” kata Afgas dengan percaya diri dan langsung kembali melompat ke arah kalung si raksasa dan menghunuskan pedangnya tepat ke arah mata si raksasa. Si raksasa pun teriak kesakitan dan melihat keadaan si raksasa sudah sekarat pangeran Afgas pun melompat dan kembali mendekat ke pengeran Argus.”Bagus sekali kakak” kata Argus kepada kakaknya. setelah merasa semua aman mereka pun melanjutkan perjalanan lebih dalam lagi ke arah gua dan mereka pun sampai di sebuah hutan yang terlihat sangat menyeramkan. Tanpa berpikir panjang mereka pun masuk lebih dalam lagi ke arah gua.”Kakak apakah kau merasakan ada yang mengikuti kita?” ucap Argus kepada kakaknya ”Ya argus aku merasakannya.”

Karena merasa curiga mereka pun serentak menoleh ke belakang dan betul saja mereka melihat seorang perempuan bermahkota dan memegang tongkat yang terdapat tengkorak manusia. ”Siapakah engkau?” kata Afgas dengan sangat pemberani. Ratu itu pun menjawab “Aku adalah penguasa dunia kegelapan hahaha.” Dengan nada percaya diri, pangeran Argas pun berkata ”Mari kita bunuh ratu sombong ini kakak,” kata Argus kepada kakaknya “Ayo kita berjuang demi kerajaan Asgard, gus.” Argus pun mengangguk tandanya ia mengerti. Mendengar pangeran Afgas dan Argus ingin membunuhnya ia pun terkejut. ”Silahkan kalian bunuh aku jika kalian mampu. ”Dengan cepat si ratu pun mengeluarkan serangan bayangan hitam. Bayangan hitam itu pun langsung mengejar pangeran Argus. Pangeran Argus pun berlari tapi tetap saja bayangan hitam itu bisa mengejar dan langsung mencekik pangeran Argus. Pangeran Argus pun sekarat. Melihat pangeran Argus sekarat, Afgas pun mendekatinya “Kakak jadilah raja kerajaan Asgard, pimpin lah rakyat dengan adil” bisik adiknya.

Setelah mengatakan perkataannya tadi pangeran Argus pun meninggal. Afgas pun menangis bercampur dengan marah, ia pun berlari ke arah si ratu dan menghunuskan pedang nya tapi terlambat si ratu pun mengeluarkan bayangan hitamnya dan mencekik leher Afgas. Afgas punya ide, dengan pedang yang masih di genggam di tangannya, ia pun menghunuskan pedangnya ke arah perut si ratu. Ratu tersebut pun kesakitan dan meninggal. Dua minggu setelah petualangan mereka pangeran Afgas pun di lantik menjadi raja di kerajaan Asgard yang baru. Ia pun memimpin kerajaan dengan adil dan bijaksana.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

4 Replies to “Di Balik Kegelapan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *